Minggu, 07 November 2010

Empirisme

Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke.



Nativisme adalah pandangan bahwa keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir. Pandangan ini berlawanan dengan empirisme, teori tabula rasa, yang menyatakan bahwa otak hanya mempunyai sedikit kemampuan bawaan dan hampir segala sesuatu dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan.
Tokoh aliran ini diantaranya Immanuel Kant.
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori materialisme termasuk paham ontologi monistik. Materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme. Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas, materialisme berseberangan dengan idealisme
Materialisme tidak mengakui entitas-entitas nonmaterial seperti : roh, hantu, setan dan malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidak ada Allah atau dunia adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi. Tidak ada Penggerak Pertama atau Sebab Pertama. Tidak ada kehidupan, tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi.
[sunting] Definisi materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Dalam kamus besar bahasa indonesia materi adalah bahan;benda;segala sesuatu yang tampak.
Masih dari kamus yang sama disebutkan bahwa materialis adalah pengikut paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan(harta,uang,dsb).
Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Ini sesuai dengan kaidah dalam bahasa indonesia. Jika ada kata benda berhubungan dengan kata isme maka artinya adalah paham atau aliran.

Convergence: Konvergensi; pengertian harfiahnya adalah dua benda atau lebih bertemu/bersatu di suatu titik; pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat.

Secara umum, konvergensi adalah penyatuan berbagai layanan dan teknologi komunikasi serta informasi (ICTS – Information and Communication Technology and Services).

Dalam arti paling umum, konvergensi berarti runtuhnya penghalang lama yang sebelumnya memisahkan ICTS menurut sejumlah dimensi: antara industri dan industri, antara aplikasi dan aplikasi, antara produser dan konsumen, antara negara dan negara.
Masing-masing mempengaruhi kepemilikan minoritas, penggunaan dan akses teknologi informasi (IT) dengan berbagai cara.

Pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran.[1]
Pedagogi juga terkadang merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar. Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran pemikiran Sokrates
Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran in

Hartoto – 18 Pengertian Pendidikan. Sebelum lebih jauh membahas tentang seluk beluk pendidikan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai batasan atau pengertian pendidikan. Dengan pemahaman yang utuh, kita akan lebih mudah memasuki pembahasan-pembahasan yang lebih dalam tentang pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:232), pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu diberikan awalan kata “me” sehinggan menjadi “mendidik” yangartinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memeliahara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran. Beberapa pengertian pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pengertian Pendidikan menurut Para Ahli
1. John Dewey.
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam dan sesama manusia
2. M.J. Longeveled
Pendidikan adalah usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
3. Thompson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
4. Frederick J. Mc Donald
Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia.
5. H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus-menerus dari penyesuaian yang berkembang secara fisik dan mental yang sadar dan bebas kepada Tuhan.
6. J.J. Russeau
Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada saat dewasa.
7. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
8. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
9. Insan Kamil
Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
10. Ivan Illc
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
11. Edgar Dalle
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
12. Hartoto
Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya memanusiakan manusia.
13. Ngalim Purwanto
Pendidikan adalah segala urusan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
14. Driakara
Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia.
15. W.P. Napitulu
Pendidikan adalah kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah tingkah laku ke arah yang diinginkan.
Pengertian Pendidikan Menurut Undang-Undang dan GBHN
16. UU No. 2 tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
17. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
18. GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Ideologi & Pendidikan

• Email
• Favorite
• Download
• More…

1 comment
Comments 1 - 1 of 1 comment previous next Post a comment
• + Lisin Habees 6 months ago
bagus dan dapat dijadika referensi dalam membangun ideologi dalam merumuskan tujuan konstitusi dalam kajian pendidikan
Login or Signup to post a comment






Edit your comment Cancel
Notes on slide 1
1 Favorite
• Rashmi Sinha, CEO at SlideShare, 2 years ago
Ideologi & Pendidikan - Presentation Transcript
1. IDEOLOGI & PENDIDIKAN Ratri Ferawati
2. IDEOLOGI
o Diciptakan oleh Desstutt de Tracy tahun 1796 di perancis. Science of ideas, the study of origins, evolution and nature of ideas. Namun telah terjadi pergeseran sehingga tidak ada satu2nya pengertian subtansial.
o Ricoeur (1986) ; mengandung sifat dasar permulaan yang sangat mendua, ambigu: positif dan negatif Kontruktif dan destruktif. Karena itu ideologi perlu disertai presisi dan proporsinya yang jelas.
3.
o Presisi:
o Pranarka ( 1985) Ideologi suatu cara berpikir dan ideologi sebagai materi yg dibahas dalam pemikiran itu.
o Sydney Hook / Bachtiar (1976) Ideologi sebagai pandangan dunia/kosmos tempat manusia di dalamnya, yg merupakan bimbingan kegiatan politik dlm arti yg seluas- luasnya.
o Karl Marx Ideologi sebagai kesadaran palsu mengenai kenyataan- kenyataan sosial ekonomi dan merupakan angan2 kolektif yg diperbuat & ditanggung bersama oleh kelas sosial tertentu.
4.
o Ignas Kleden (1989) merumuskan ideologi sebagai “ Seperangkat doktrin sistematis tentang hubungan manusia dengan dunia hidupnya, yang diajarkan & disebarluaskan dgn kesadaran, yg tdk hanya memberikan suatu kerangka pengetahuan yg bersifat netral, tetapi yg meminta sifat dan komitmen dr pihak yg menerimanya, & yg sedikit banyak menimbulkan moral passion dlm diri penganutnya”
o DARI URAIAN DIATAS DAPAT DISIMPULKAN
o BAHWA IDEOLOGI ADL KERANGKA BERPIKIR ,
o IDE, GAGASAN , YG DIYAKINI
o KEBENARANYA & DITERAPKAN DLM
o KEHIDUPANNYA.
5.
o Fungsi- fungsi Ideologi :
o 1. Fungsi distorsi Realitas : Ideologi merupakan sebuah metafor yg dipinjam dari pengalaman fisiologis. Sehingga seluruh kehidupan manusia akhirnya dibuat kabur akibat adanya kepercayaan sebagai refleksi terbalik atas kenyataan.
o 2. Fungsi Legitimasi :
o - Ideologi berkaitan dgn kesenjangan diantara kepercayaan warga masyarakat & tututan akan otoritas dr lapisan pemimpin.
o - Mengisi kesenjangan tsb.
o - Tuntutan bahwa ideologi mengisi kesenjangan menunjukan adanya kebutuhan teori baru tentang nilai lebih yg tdk begitu terkait dgn fenomena kerja sbg suatu kekuatan.
o 3. Fungsi Integrasi : Ideologi dlm kerangka kebudayaan & sistem kultur sbg paradigma kehidupan manusia. Didlmnya terlibat simbol2 dlm kehidupan sosial yg menartikulasikan daya2 ekpresif serta mengandung kekuatan retoris.
o Fungsi ideologi tsb satu kesatuan pandangan yg saling berkaitan .
6. Landasan Filsafat :
o Memperoleh pembenaran sebagai suatu disiplin pengetahuan terapan yg berdiri sendiri.
o Cabang Filsafat :
o 1. Metafisika : Membahas masalah kenyataan / realitas (hakikat segala sesuatu dialam).
o 2. Epistemologi : Membahas pengetahuan & kebenaran.
o 3. Logika : Membahas cara berpikir manusia memperoleh kebenaran.
o 4. Etika : Membahas baik dan buruk perilaku manusia.
o 5. Aksiologi : Membahas manfaat
7. Pendidikan :
o Kegiatan manusia yg dilaksanakan u/ membantu sesama manusia agar mau & mampu meraih harkat & martabatnya sbg manusia / upaya memanusiakan manusia.
8. Batasan Pendidikan
o 1. Pendidikan ; Usaha / kegiatan yg dijalankan dgn sengaja, teratur, & berencana dgn maksud mengubah laku manusia kearah yg diinginkan yaitu manusia yg berpancasila, tercermin dr tingkah laku sesuai dgn nilai2 sila2 tersebut.
o 2 . Pendidikan (1989) ; Usaha sadar u/ menyiapkan peserta didik melalui (UU SISDIKNAS No.2 TH 1989).
o a. Kegiatan bimbingan : guna menanam, memupuk, mengembangkan, sikap mental, pembaharuan, pembangunan dlm diri, peserta didik.
o b. Kegiatan Pengajaran : menyampaikan pengetahuan informasi, fungsional u/ meningkatkan mutu & taraf hidup.
o c. Kegiatan Pelatihan : menyampaikan keterampilan yg relevan.
o Pendidikan (2003) : Usaha sadar & terencana u/ mewujudkan suasana belajar & proses pembelajaran agar peserta didik scr aktif mengembangkan potensi diri u/ memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yg diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, & negara.
9. PRINSIP PENDIDIKAN (UNESCO Jaques Delors)
o Berlangsung sepanjang hayat
o Pendidikan mempunyai empat sendi/pilar
o a. Learning to know, including learning how to learn.
o b. Learning to be
o c. Learning to live together
o d. Learning to live with others
10. PENERAPAN IDEOLOGI DALAM PENDIDIKAN MELALUI:
o Dimensi individual
o Dimensi Sosial
o Dimensi Susila
o Dimensi Agama
11. PENDUKUNG PENDIDIKAN
o Objek pendidikan
o Subjek pendidikan
o Lingkungan
12. IDEOLOGI, PENDIDIKAN, & PENGAJARAN
o KERANGKA BERPIKIR, IDE, GAGASAN YG DIYAKINI KEBENARANYA & DITERAPKAN UNTUK MENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEHINGGA DAPAT TERLAKSANANYA PROSES PENGAJARAN YG TEPAT GUNA BAGI PESERTA DIDIK.
13. TERIMA KASIH


• SISINFO MANAJEMEN
• ARTIKEL
o Quality of Education
o Manajemen Pengetahuan
• SOAL-SOAL
o Filsafat Ilmu
o UTS Fil Ilmu 2010
o ISBD
o UAS SIM JUNI 2010
o UAS SIM
o soal uas stat2
o nilai isbd
o UAS SIM 2009
o UAS ADM PEND 2009
o UTS EKONOMI PENDIDIKAN 2009
• METODE KUALITATIF
o 1. Orientasi
o 2. Pengertian dan Ciri-ciri
• FILSAFAT
o Filsafat Ilmu
o Islam dan Ilmu
o Axiologi
o Ontologi
o Epistemologi
• MANAJEMEN MUTU
o SPM Prodi PEAP FKIP UNIKU
o Konsep Penjaminan Mutu
• PENDIDIKAN
o Ekonomi Pendidikan
o Inovasi Pendidikan
o Profesi Pendidik
o Pendidikan Nonformal
o Pendidikan Informal
o vismispend
o Administrasi Pendidikan
o Manajemen SDM Pendidikan
o Pengembangan Kinerja Guru
• METODE KUANTITATIF
o 4. Analisis Hubungan
o 2. Pengukuran
o 3. Sampling
o 1. Orientasi Penelitian
• UTS SIM 2010
• UTS METODOLOGI 2010
RSS Subscribe: RSS feed
UHAR SUHARSAPUTRA
Just another WordPress.com weblog
Inovasi Pendidikan
Pengertian Inovasi Pendidikan
• Inovasi adalah an idea, practice or object thatperceived as new by an individual or other unit of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang. Contoh bidangnya adalah :
o Managerial
o Teknologi
o Kurikulum
• Menurut Miles karakteristik inovasi adalah
o Deliberate
o Novel
o Specific
o Direction to goal attaintment
• Aspek pokok yang mempengaruhi inovasi adalah :
o Struktur
o Prosedur
o Personal
Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan.
• Praktisi Pendidikan dapat dikelompokan ke dalam :
1. Administrator terdiri dari :
1.
1. Principal
2. Superintendent
2. Teacher
• Dalam hal penerimaan atau sikap terhadap perubahan dua kelompok ini mempunyai pandangan dan sikap yang tidak selalu sama, karena peran yang dimainkan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan berbeda dan lingkungan kerja yang sering dijalani masing-masing juga berbeda
• Menurut Ernest R House, dalam pendidikan Administrator (Kepala dan Pengawas lebih mudah menerima inovasi disbanding guru karena :
1. Sosial interaction inhibit diffusion across professional boundaries
2. Teacher remain isolated in classroom which does not enhance the diffusion of new idea within the profession
3. Never adopt innovation as a whole, only bits and pieces
4. Passive adopter
• Dalam konteks Indonesia, inovasi pendidikan umumnya merupakan suatu gerakan yang bersifat top down,dalam arti inisiatif dalam melakukan inovasi selalu dating dari pihak pemerintah
Proses Inovasi
Proses Inovasi berkaitan dengan bagaimana suatu inovasi itu terjadi, di sini ada unsure keputusan yang mendasarinya, oleh karena itu proses inovasi dapat dimaknai sebagai proses keputusan Inovasi (Innovation decision Process). Menurut Everett M Rogers proses keputusan inovasi adalah the process through which abn individual (or other decision making unit) passes from first knowledge of an innovation,to forming an attitude toward the innovation, to a decision to adopt or reject, to implementation of the new ide, and to confirmation of this decision
Prinsip-prinsip Komunikasi dalam proses inovasi
1. Mass media lebih penting/efektif pada tahap Knowledge
2. Komunikasi interpersonal lebih penting/efektif pada tahap Persuasion
3. Mass media lebih penting/efektif untuk adopter pemula
Atribut Dan Sumber-Sumber Inovasi
 Terdapat lima atribut inovasi :
1. Relative Advantage
2. Compatibility
3. Complexity
4. Trialibility
5. Observability
 Penjelasan :
1. Kondisi dimana inovasi dipandang lebih baik dari ide sebelumnya,yang nampak dari keuntungan ekonomis, pemberian status, atau cara lainnya
2. Keadaan dimana suatu inovasi dipandang konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan potensil adopter, atau inovasi itu dipandang sesuai dengan : 1) Socio cultural value and belief; 2) Previously introduces idea; 3) Clients needs for innovation
3. Keadaan dimana inivasi dipandang secara relative sulit difahami dan digunakan. Keadaan ini berpengaruh negatif terhadap tingkat adopsi.
4. Keadaan dimana suatu inovasi dapat diuji secara terbatas, kondisi ini berhubungan positif dengan tingkat adopsi.
5. Keadaan dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Kondisi ini berhubungan secara positif dengan tingkat adopsi
 Disamping hal tersebut di atas tingkat adopsi juga dipengaruhi oleh :
1. Tipe keputusaninovasi (optional, kolektif, otoritas)
1. Communication (Saluran komunikasi)
2. Nature of Sosial system ( Norma, tingkat hubungan sosial)
3. Extent of Change agents (upaya promosi)
1. Pendahuluan
Tidak bisa diragukan lagi bahwasanya manusia tak akan terlepas dengan mengeksplorasi segala sumber daya yang dimilikinya. Dengan cara mencurahkan segala daya dan kemampuanya untuk selalu berinofasi menemukan sesuatu yang baru yang dapat membantu hidupnya menjadi lebih baik. Jika manusia tidak menggali segala kemampuanya maka ia akan tertinggal bahkan tergerus oleh zaman yang selalu berkembang.
Dalam dunia pendidikan Inovasi adalah hal yang mutlak dilakukan karena tanpa inovasi akan terjadi kemandekan pada dunia pendidikan yang kemudian berimbas pada pada elemen-elemen kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, social dan lain-lain.
2. Pengertian Inovasi Pendidikan
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Maka dapat ditarik kesimpulan Ibahwa Inovasi pendidikan adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi dunia pendidkan. Contoh bidangnya adalah Managerial, Teknologi, dan Kurikulum
Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan.
3. Inovasi pendidikan dan model pembelajaran di Indonesia
a. Top Down Inovation
Inovasi model Top Down ini sengaja diciptakan oleh atasan (pemerintah) sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan sebaginya. Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan memaksakan apa yang menurut pencipta itu baik


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Tabula rasa (dari bahasa Latin kertas kosong) merujuk pada pandangan epistemologi bahwa seorang manusia lahir tanpa isi mental bawaan, dengan kata lain "kosong", dan seluruh sumber pengetahuan diperoleh sedikit demi sedikit melalui pengalaman dan persepsi alat inderanya terhadap dunia di luar dirinya.
Umumnya para pendukung pandangan tabula rasa akan melihat bahwa pengalamanlah yang berpengaruh terhadap kepribadian, perilaku sosial dan emosional, serta kecerdasan.
Gagasan mengenai teori ini banyak dipengaruhi oleh pendapat John Locke di abad 17. Dalam filosofi Locke, tabula rasa adalah teori bahwa pikiran (manusia) ketika lahir berupa "kertas kosong" tanpa aturan untuk memroses data, dan data yang ditambahkan serta aturan untuk memrosesnya dibentuk hanya oleh pengalaman alat inderanya. Pendapat ini merupakan inti dari empirisme Lockean. Anggapan Locke, tabula rasa berarti bahwa pikiran individu "kosong" saat lahir, dan juga ditekankan tentang kebebasan individu untuk mengisi jiwanya sendiri. Setiap individu bebas mendefinisikan isi dari karakternya - namun identitas dasarnya sebagai umat manusia tidak bisa ditukar. Dari asumsi tentang jiwa yang bebas dan ditentukan sendiri serta dikombinasikan dengan kodrat manusia inilah lahir doktrin Lockean tentang apa yang disebut alami.
John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab Pragmatisme.[1][2] Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam bidang pendidikan.[2]
Dewey dilahirkan di Burlington pada tahun 1859.[1] Setelah menyelesaikan studinya di Baltimore, ia menjadi guru besar dalam bidang filsafat dan kemudian dalam bidang pendidikan pada beberapa universitas.[1] Sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel.[2] Dewey meninggal dunia pada tahun 1952.[2]
Menurut Dewey, tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata dalam kehidupan.[1] Oleh karena itu, filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisik belaka.[1] Filsafat harus berpijak pada pengalaman, dan menyelidiki serta mengolah pengalaman tersebut secara kritis.[1] Dengan demikian, filsafat dapat menyusun suatu sistem nilai atau norma.[1]

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com